Definition List

Rabu, 20 November 2013

Tulang Bawang dalam daerah Lampung

Tulang Bawang yang beribukota Menggala merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung, yang sebagian wilayahnya dilalui oleh jalan Lintas Timur Sumatera, sehingga merupakan salah satu alternative bagi kendaraan/ pengguna jalan yang akan menuju Propinsi/ Kota-Kota lainnya ke bagian utara Pulau Sumatera. Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung menjadi perhatian pengguna jalan yang melintasi Kabupaten ini.

Pada masa sebelum kemerdekaan kota Menggala disebut sebagai “Paris Van Lampung” karena menurut peta sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, menggambarkan Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, di samping Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai dan Tarumanegara. Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina Kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4, seorang peziarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya To-Lang Po-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (Pulau Emas Sumatera).

Samnpai saat ini belum ada yang dapat memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J.W. Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagar Dewa) sekitar 30 km dari Pusat Kota Menggala.

Karena Menggala (juga Pagar Dewa) merupakan salah satu kota tertua di Propinsi Lampung, maka sejak dahulu seni dan budayanya sudah berkembang. Selain karena Tulang Bawang banyak wilayahnya merupakan daerah rawa pasang surut, maka potensi objek wisata yang indah pun cukup banyak. Apalagi ulang Bawang dilalui oleh sungai terbesar di Propinsi Lampung yaitu Way Tulang Bawang, yang tentu saja menyimpan banyak potensi Sumber Daya Alam untuk dikembangkan, termasuk pariwisata.

Pengembangan pariwisata merupakan salah satu andalan pembangunan di Indonesia pada umumnya dengan kondisi Negara Indonesia yang sangat kaya dengan objek wisata karena keragaman budaya dan keindahan alamnya. Potensi setiap wisata yang ada di setiap daerah dan pelosok termasuk di Kabupaten Tulang Bawang, memberikan peluang untuk peningkatan pariwisata baik dari segi kuantitas maupun kualitas agar dapat menjaga sifat keandalannya yang belum nampak konstribusinya pada masalah peningkatan fungsi dan peran kepariwisataan pada pengembangan daerah.




Way Tulang Bawang

Way Tulang Bawang adalah sungai paling tenbesar di Propinsi Lampung dengan lebar sekitar 200 m yang melintasi Kota Menggala. Selain dapat dijadikan sebagai objek wisata petualangan, berkemah, memancing dan aktivitas wisata lainnya, saat ini masih banyak juga masyarakat yang mendiami beberapa bagian sungai ini, baik untuk tempat tinggal maupun sebagai tempat mencari nafkah dengan memasang keramba ikan di sekitar Way Tulang Bawang ini.
Untuk pengembangan di masa yang akan dating, Way Tulang Bawang dapat dijadikan sebagai arena olah raga rutin tahunan misalnya : lomba perahu hias, lomba dayung dan memancing, selain itu dapat pula dibangun rumah makan terapung dan pusat penjualan makanan khas seerta souvenir Tulang Bawang.


Daerah Alami Rawa Tulang Bawang

BUJUNG TENUK

Kawasan rawa Bujung Tenuk di kota Menggala merupakan daerah rawa pasang surut yang menjadi tampungan air di musim hujan secara alami, sehingga pada musim hujan terlihat seperti danau yang sangat luas dan tentu saja pemandangannya sangat indah untuk dinikmati sekaligus menjadi ekowisata, sedangkan pada musim kemarau kawasan ini menjadi padang luas yang dilalui berbagai jenis burung (bahkan langka) dan dapat dijadikan arena bermain serta menggembalakan hewan ternak.
Program jangka panjang Pemerintah Kabupaten ulang Bawang akan mengembangkan kawasan ini menjadi objek wisaa petualangan, ekowisata, berkemah, mencari jejak, memancing, agrowisata, farm and rural tourism, wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata agama, sehingga masyarakat/ wisatawan kelak akan dijadikan Bujung Tenuk sebagai salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Propinsi Lampung.
Karena Bujung Tenuk terletak di jalan raya Lintas Timur Sumatera dan sebagian terletak di jalan Lintas Asia, maka bagi pengguna jalan yang akan menuju ke bagian utara Pulau Sumatera dan melalui jalan tersebut, pasti akan melintasi kawasan Bujung Tenuk ini.

BAWANG LATAK

Kawasan potensi objek wisata ini, dilalui oleh jalan raya Lintas Asia dan saat
musim hujan airnya merata dengan rawa Bujung Tenuk, sehingga akan nampak seperti danau yang sangat luas dengan pemandangan yang indah dan beraneka flora langka yang pada saat/ bulan tertentu akan muncul di kawasan ini.
Bawang Talak saat ini sering dikunjungi oleh masyarakat baik individu, kelompok kecil maupun kelompok besar (keluarga) untuk sekedar berekreasi menikmati indahnya pemandangan, makan bersama, memancing dan berperahu. Program jangka panjangakan dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu dengan Bujung Tenuk.

RAWA PITU

Salah satu areal konservasi di Kabupaten Tulang Bawang adalah Rawa Pitu yang terletak di Kecamatan Gunung Aji. Di sini terdapat berbagai tipe vegetasi tropis dan hewan tropis serta ratusan species burung yang berimigrasi antar benua. Sangat cocok untuk berwisata sambil mengadakan penelitian ilmiah.

RAWA PANCING

Rawa Pancing tereletak di Kecamatan Banjar Agung, merupakan lahan basah dengan luas sekitar 12.000 Ha, selain pemandangannya indah, Pacing juga kaya akan keragaman flora dan faunanya yang langka dan dilindungi. Wisatawan dapat menikmati alam dengan berjalan kaki, berkemah, berperahu, menjelajah dan aktivias wisata lainnya.




Danau Wirabangun & Bawang Lambu

Bawang Lambu

Bawang Lambu terletak di Kecamatan Pagar Dewa sekitar satu jam dari Kota Menggala adalah sebuah danau yang selain memiliki pemandangan indah (flora), juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai mata pencaharian nelayan untuk mencari ikan, di danau ini pula terdapat 2 (dua) makam yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar, yaitu makam Menak Makdum dan Menak Melako yang konon menurut sejarah adalah kakak beradik dan merupakan keturunan Menak Indah (Tuan Rio Sanak) dari Panaragan. Selain itupula terdapat beraneka ragam satwa burung dan ada seekor buaya yang dianggap keramat oleh masyarakat sekitar danau yang saat ini dipelihara oleh seorang warga setempat. Di Bawang Lambu ini aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah memancing, berperahu, berkemah, wisata petualangan, outbond, mencari jejak, menikmati pemandangan indah, dan beraneka jenis burung langka.


Makam Minak Pati Prajurit

Menurut sejarah, Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, karena pada pertengahan abad ke-4 seorang peziarah agama Budha yang bernama Fa-Hein, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, yaiu To-Lang Po-Hwang (Tulang Bawang). Dengan demikian sejak zaman dahulu kisah perlawanan masyarakat Tulang Bawang terhadap pendatang yang ingin menjajah, sudah ada sejak zaman itu, sehingga banyak pahlawan-pahlawan yang pada zaman itu gugur dan sampai saat ini ada beberapa makamnya btersebar di wilayah Tulang Bawang yang masih dapat dilihat.

Karena ada masyarakat yang menganggap makam tersebut keramat, tak jarang pada saat-saat tertentu mereka mengunjungi makam, baik hanya untuk sekedar ziarah maupun untuk “kepentingan khusus”. Makam-makam yang sering dikunjungi diantaranya: Minak Patih Prajurit di Pagar Dewa, Minak Ngegulung di Tiuh Toho, Minak Sengaji di Menggala dan makam-makam lain yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.


Kuala Teladas

Di Kuala Teladas bukan hanya terdapat pekampungan masyarakat di atas air, namun mereka juga memanfaatkan sungai sebagai tempat keramba ikan local yang hasilnya bukan hanya dipasarkan keluar Tulang Bawang, melainkan keluar Lampung, seperti : ikan Baung, Patin, Gabus dan jenis ikan lainnya. Wisatawan dapat menikmati River Tour serta Farm and Rural Tourism.

0 komentar:

Posting Komentar